Dalam
pelajaran sejarah, Majapahit selalu disebut sebagai “pilot project”
tentang persatuan kepulauan Nusantara untuk menjadi satu Indonesia.
Bahkan di tahun 1960-an dijadikan alat pembenar bagi Soekarno untuk
memerangi siapa saja yang tidak setuju tentang konsep Negara Kesatuan
(bukan Indonesia nya lho ya). Sampai-sampai Malaysia pun siap diganyang
karena “kabarnya” juga masuk terpeta dalam kekuasaan Majapahit zaman
dulu. Sehingga nggak berhak berdiri sendiri.
ada beberapa sumber yang “ambigu” terhadap kebesaran Majapahit yang digembar-gemborkan. sah-sah saja to…toh yang ada sekarang ini baru sebatas “teori” bukan fakta aktual arkeologi-antropologi. Teori kan bisa gugur jika ada hipotesa baru yang layak dijadikan teori.
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.[2] Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan ( LUAS MASIH DIPERBEBATKAN wikipedia indonesia (id.wikipedia.org))
1. Jejak Arkeologis
Jika benar majapahit sedemikian besar seperti yang disebut dalam buku sejarah. Kenapa nggak satu pun ada bangunan monumental yang ditemukan. Ingat!, era Majapahit adalah era kemaren sore (rubuh tahun 1519M) baru sekitar 480 tahun yang lampau.
Bandingkan dengan ini
Salah satu dari 2000 Candi dan masih ada ribuan rumah penduduk zaman dulu
Alasan yang sering menjadi pembenar betapa susahnya menemukan reruntuhan Majapahit karena terbuat batu bata merah. … lalu bagaimana dengan Ibukota Bagan di Myanmar yang jauh lebih tua tapi masih kokoh padahal lebih usianya tua (masa runtuh 1200 M). Bagaimana dengan Angkor Wat-Kamboja (masa runtuh 1400 M) yang juga terbuat dari Batu Bata merah dan tetap kukuh sampai saat ini.
2. Letak Geografis
Status Majapahit sebagai kerajaan Agraris dengan pusat kerajaan di tengah pulau, menafikan kebesaran armada maritimnya. Ada yang menyebutkan bahwa Majapahit telah mengenal sistem kanalisasi layaknya di Belanda. Tapi mana buktinya?
Padahal Pelabuhan dan Armada Maritim yang besar, kuat, tangguh serta cepat dibutuhkan untuk mengkonsolidasi luasnya kepulauan Nusantara. Peran strategis lokasi pelabuhan juga mutlak diperlukan. Tapi dimanakah letak pelabuhan Majapahit? .
3. Pengaruh Antropologis
Sriwijaya beribukota di tepi sungai dengan status kerajaan maritim baru ane percaya sebagai kerajaan besar. Apalagi peninggalannya terserak sampai ke Kamboja, Vietnam dan Thailand. Seni arsitektur, pakaian adat dan Agama yang sekarang ada di Thailand dan Laos diyakini mutlak bergaya Sriwijaya.
Menilik ke Sungai, Sungai Brantas tentu jauh berbeda dengan Sungai Musi di Palembang. Kalau memang Sungai Brantas juga pernah menjadi jalan lalu lintas kapal, pastilah ada anggota masyarakat Majapahit yang akrab dengan kehidupan Sungai. Seperti di Musi ataupun di Bangkok.
Tapi kenapa dewasa ini tak satupun kebudayaan penduduk di sekitar aliran sungai Brantas yang berhubungan dengan ke-sungai-an. Saya yakin, nggak mudah merubah masyarakat nelayan menjadi masyarakat petani, begitupun juga sebaliknya.
Yahhh setidaknya dari soal lidah aja lahh, minim sekali (bahkan tidak ada) makanan khas daerah Jawa Timur yang berbahan ikan sungai seperti empek-empek di Palembang. Kecuali paling banter ya digoreng… :mrgreen:
Bukti paling konkrit adalah, tidak adanya influensi kebudayaan Majapahit (Jawa) terhadap kebudayaan daerah taklukanya. Jika memang majapahit pernah sedemikian besar, pastilah ada sesuatu yang tertinggal di daerah jajahan. Faktanya, masih saja … Dialek Bahasa Papua itu 100% beda total dengan Bahasa Jawa.
Believe OR Not
Quote:Teori Bantahan ahwa kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara hanyalah Sriwijaya. Sedangkan Majapahit nggak lebih besar daripada kerajaan-kerajaan di Jawa lainya … yaghh mungkin lebih besar sedikitlah.
Teori Tentang Majapahit hanyalah sebuah ilusi yang digunakan oleh Soekarno untuk melegitimasi sistem “Negara Kesatuan” berdasarkan kisah (yang mungkin dulunya hanya Novel) di dalam kitab Nagarakretagama National geographic indonesia (nationalgeographic.co.id).
Quote:Nusantara merupakan koalisi antara kerajaan-kerajaan yang turut bekerja untuk kepentingan bersama untuk keamanan dan perdagangan regional.Sebagai kerajaan adikuasa setelah zaman Sriwijaya berakhir, Majapahit tetap berkepentingan dengan wilayah kerajaan-kerajaan itu sebagai daerah tujuan pemasaran dan sebagai penghasil sumber daya alam yang berpotensi perdagangan. Memang ada jalinan hubungan, namun hubungan ini tidak harus seperti penguasa dan yang dikuasai, bukan kekuasaan dalam artian politik. Ini adalah hubungan kepentingan bersama sehingga Majapahit juga berkepentingan untuk mengamankan dan melindungi wilayah-wilayah itu.
Namun demikian, sampai hari ini masih saja ada tafsir bahwa kerajaan-kerajaan itu memberikan upetinya setiap tahun kepada Majapahit. Hal ini seolah membuktikan ketundukkan kerajaan-kerajaan Nusantara dibawah supremasi Majapahit
Padahal, tidak ada satu kata pun dalam Nagarakertagama yang bisa diartikan sebagai upeti, apalagi upeti tanda tunduk seolah menjadi negara jajahan Majapahit.”
Berdasar uraian Nagarakertagama, Majapahit memang punya tradisi mengadakan suatu pesta besar setiap tahunnya. Seluruh penguasa wilayah–wilayah kerajaan itu diundang dan ada yang memberikan hadiah-hadiah kepada raja Majapahit, dan menurut Hasan hadiah itu bukanlah upeti. “Buktinya, sejak Majapahit berkuasa sampai runtuh pun daerah-daerah itu bebas merdeka.”
Sebuah buku Gajah Mada, Pahlawan Persatuan Nusantara yang terbit pertama kali pada 1945 dan telah dicetak ulang belasan kali. Buku itu mengisahkan epos kepahlawanan Gajah Mada sebagai Patih Kerajaan Majapahit.
Dalam lampirannya terdapat secarik peta wilayah Indonesia―terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Timor sampai ke Talaud―dengan judul Daerah Nusantara dalam Keradjaan Madjapahit. Tentang peta ini Djaffar mengungkapkan bahwa “gagasan persatuan ini oleh para sejarawan telah ditafsirkan sebagai wilayah Majapahit sehingga seolah ada penaklukan TKP (nationalgeographic.co.id)l
Quote:Perlu penelitian lebih lanjut
Sudah sejak lama terjadi perdebatan seberapa luas wilayah Majapahit. Berbeda dengan Sriwijaya yang meninggalkan beberapa bukti sejarah, satu-satunya info tt luas Majapahit di dapat dari sebuah buku yang kita ragu apakah itu buku sejarah atau buku sastra fiksi saja.
Banyak peneliti yang dilakukan oleh orang luar atau orang Indonesia sendiri mengindikasikan beberapa hal, dan tidak ada satu indikasi yg merujuk pada luas Majapahit yg meliputi seluruh Nusantara.
-1. Wilayah Majapahit adalah sebatas Jawa Timur, Bali dan Madura saja. Sedangka wilayah2 yg disebut di Negarakertagama merupaka sebatas cita-cita Gajah Mada yg belum terwujud.
-2. Wilayah Majapahit meliputi Jawa bagian timur, sedang beberapa daerah/kerajaan lain yg bertetangga hanya besifat sebagai vassal (kerajaan yg membayar tribut pada kerajaan besar lain sebagai pajak perlindungan) tetapi bukan sebagai bagian dari Majapahit.
-3. Wilayah Majapajit berkisar di Jawa Timur saja, tetapi dengan armada lautnya yg kuat Majapahit memiliki daerah pengaruh yg luas seperti yg disebut di Negarakertagama. Daerah pengaruh dalam arti kerajaan2 itu mengetahui adanya Majapahit dan kemungkinan juga membayar upeti.
Kurangnya bukti2 (candi, prasasti, dll) membuat banyak peneliti sejarah bahkan meragukan bahwa majapahit merupakan kerajaan besar. Ia hanya merupakan kerajaan biasa diantara kerajaan2 lain di nusantara.
Lalu bagaimana bisa kita mengetahui bahwa Majapajit pernah meliputi seluruh Nusantara? Allahu A'lam
Quote: MAJAPAHIT DI PHILIPHINA ????
Yang ane tahu selama ini ahli sejarah Indonesia sepakat bahwa yang disebut dengan "Solot" dalam Nagarakretagama itu adalah kepulauan Sulu kini di Filipina selatan. Serta yang disebut "Udamakatraya" adalah kepulauan di utara Sulawesi-Maluku, kemungkinan besar Sangihe-Talaud. Keduanya membentuk batas paling utara pengaruh Majapahit. Peta sejarah yang dibuat mengenai jangkauan Majapahit pun hanya sampai Sulu, tidak mencapai Luzon. Tetapi yang menarik justru sejarawan Filipina sendiri yang "berhasrat" memasukkan negaranya ke dalam lingkungan kekuasaan Majapahit, misalnya disebutkan "Saludung" dalam Negarakretagama adalah Selurong, Lusung, atau Luzon. Mengenai pertempuran, tidak jelas apakah pernah terjadi pertempuran besar disana (ane sendiri ragu). Pertempuran penaklukan besar yang pernah dilakukan Majapahit yang tercatat adalah di Bali dan Sumbawa, serta di Sumatera (Malayu Jambi dan Aceh).
Pada zaman kemudian kembali dilancarkan pemberantasan pemberontakan di Palembang kemudian di Tumasik (Singapura). Kemungkinan sering kali armada Majapahit menaklukannya tanpa pertempuran. Mereka datang, sedikit mengintimidasi penguasa lokal, menempatkan semacam kantor perwakilan dagang, dan mewajibkan mereka mengirimkan uperti tahunan setiap tahunnya pada bulan Caitra. Selebihnya penguasa lokal itu menikmati otonomi luas
Quote: Sekedar teori beberapa peneliti ini merupakan proyek pemerintah yg sejak soekarno sudah sangat jawa sentris (ingat kata gie -setidaknya dalam film- soekarno menganggap dirinya sebagai raja jawa). seharusnya yang lebih tepat disebut sebagai pemersatu Nusantara adalah Sriwijaya. Walaupun Sriwijaya tidak sampai menguasai daerah timur Nusantara tapi Sriwijaya adalah satu2 kerajaan kuno Nusantara yang pernah berkuasa atas sebagiann besar Nusantara
ada beberapa sumber yang “ambigu” terhadap kebesaran Majapahit yang digembar-gemborkan. sah-sah saja to…toh yang ada sekarang ini baru sebatas “teori” bukan fakta aktual arkeologi-antropologi. Teori kan bisa gugur jika ada hipotesa baru yang layak dijadikan teori.
Spoiler for Majapahit empire
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.[2] Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan ( LUAS MASIH DIPERBEBATKAN wikipedia indonesia (id.wikipedia.org))
1. Jejak Arkeologis
Jika benar majapahit sedemikian besar seperti yang disebut dalam buku sejarah. Kenapa nggak satu pun ada bangunan monumental yang ditemukan. Ingat!, era Majapahit adalah era kemaren sore (rubuh tahun 1519M) baru sekitar 480 tahun yang lampau.
Bandingkan dengan ini
Spoiler for Peninggalan Purbakala di vietnam :D
Salah satu dari 2000 Candi dan masih ada ribuan rumah penduduk zaman dulu
Alasan yang sering menjadi pembenar betapa susahnya menemukan reruntuhan Majapahit karena terbuat batu bata merah. … lalu bagaimana dengan Ibukota Bagan di Myanmar yang jauh lebih tua tapi masih kokoh padahal lebih usianya tua (masa runtuh 1200 M). Bagaimana dengan Angkor Wat-Kamboja (masa runtuh 1400 M) yang juga terbuat dari Batu Bata merah dan tetap kukuh sampai saat ini.
2. Letak Geografis
Status Majapahit sebagai kerajaan Agraris dengan pusat kerajaan di tengah pulau, menafikan kebesaran armada maritimnya. Ada yang menyebutkan bahwa Majapahit telah mengenal sistem kanalisasi layaknya di Belanda. Tapi mana buktinya?
Spoiler for Teori lainnya
Padahal Pelabuhan dan Armada Maritim yang besar, kuat, tangguh serta cepat dibutuhkan untuk mengkonsolidasi luasnya kepulauan Nusantara. Peran strategis lokasi pelabuhan juga mutlak diperlukan. Tapi dimanakah letak pelabuhan Majapahit? .
3. Pengaruh Antropologis
Sriwijaya beribukota di tepi sungai dengan status kerajaan maritim baru ane percaya sebagai kerajaan besar. Apalagi peninggalannya terserak sampai ke Kamboja, Vietnam dan Thailand. Seni arsitektur, pakaian adat dan Agama yang sekarang ada di Thailand dan Laos diyakini mutlak bergaya Sriwijaya.
Menilik ke Sungai, Sungai Brantas tentu jauh berbeda dengan Sungai Musi di Palembang. Kalau memang Sungai Brantas juga pernah menjadi jalan lalu lintas kapal, pastilah ada anggota masyarakat Majapahit yang akrab dengan kehidupan Sungai. Seperti di Musi ataupun di Bangkok.
Spoiler for Keterangan lanjut
Tapi kenapa dewasa ini tak satupun kebudayaan penduduk di sekitar aliran sungai Brantas yang berhubungan dengan ke-sungai-an. Saya yakin, nggak mudah merubah masyarakat nelayan menjadi masyarakat petani, begitupun juga sebaliknya.
Yahhh setidaknya dari soal lidah aja lahh, minim sekali (bahkan tidak ada) makanan khas daerah Jawa Timur yang berbahan ikan sungai seperti empek-empek di Palembang. Kecuali paling banter ya digoreng… :mrgreen:
Bukti paling konkrit adalah, tidak adanya influensi kebudayaan Majapahit (Jawa) terhadap kebudayaan daerah taklukanya. Jika memang majapahit pernah sedemikian besar, pastilah ada sesuatu yang tertinggal di daerah jajahan. Faktanya, masih saja … Dialek Bahasa Papua itu 100% beda total dengan Bahasa Jawa.
Believe OR Not
Quote:Teori Bantahan ahwa kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara hanyalah Sriwijaya. Sedangkan Majapahit nggak lebih besar daripada kerajaan-kerajaan di Jawa lainya … yaghh mungkin lebih besar sedikitlah.
Teori Tentang Majapahit hanyalah sebuah ilusi yang digunakan oleh Soekarno untuk melegitimasi sistem “Negara Kesatuan” berdasarkan kisah (yang mungkin dulunya hanya Novel) di dalam kitab Nagarakretagama National geographic indonesia (nationalgeographic.co.id).
Quote:Nusantara merupakan koalisi antara kerajaan-kerajaan yang turut bekerja untuk kepentingan bersama untuk keamanan dan perdagangan regional.Sebagai kerajaan adikuasa setelah zaman Sriwijaya berakhir, Majapahit tetap berkepentingan dengan wilayah kerajaan-kerajaan itu sebagai daerah tujuan pemasaran dan sebagai penghasil sumber daya alam yang berpotensi perdagangan. Memang ada jalinan hubungan, namun hubungan ini tidak harus seperti penguasa dan yang dikuasai, bukan kekuasaan dalam artian politik. Ini adalah hubungan kepentingan bersama sehingga Majapahit juga berkepentingan untuk mengamankan dan melindungi wilayah-wilayah itu.
Namun demikian, sampai hari ini masih saja ada tafsir bahwa kerajaan-kerajaan itu memberikan upetinya setiap tahun kepada Majapahit. Hal ini seolah membuktikan ketundukkan kerajaan-kerajaan Nusantara dibawah supremasi Majapahit
Padahal, tidak ada satu kata pun dalam Nagarakertagama yang bisa diartikan sebagai upeti, apalagi upeti tanda tunduk seolah menjadi negara jajahan Majapahit.”
Berdasar uraian Nagarakertagama, Majapahit memang punya tradisi mengadakan suatu pesta besar setiap tahunnya. Seluruh penguasa wilayah–wilayah kerajaan itu diundang dan ada yang memberikan hadiah-hadiah kepada raja Majapahit, dan menurut Hasan hadiah itu bukanlah upeti. “Buktinya, sejak Majapahit berkuasa sampai runtuh pun daerah-daerah itu bebas merdeka.”
Sebuah buku Gajah Mada, Pahlawan Persatuan Nusantara yang terbit pertama kali pada 1945 dan telah dicetak ulang belasan kali. Buku itu mengisahkan epos kepahlawanan Gajah Mada sebagai Patih Kerajaan Majapahit.
Dalam lampirannya terdapat secarik peta wilayah Indonesia―terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Timor sampai ke Talaud―dengan judul Daerah Nusantara dalam Keradjaan Madjapahit. Tentang peta ini Djaffar mengungkapkan bahwa “gagasan persatuan ini oleh para sejarawan telah ditafsirkan sebagai wilayah Majapahit sehingga seolah ada penaklukan TKP (nationalgeographic.co.id)l
Quote:Perlu penelitian lebih lanjut
Sudah sejak lama terjadi perdebatan seberapa luas wilayah Majapahit. Berbeda dengan Sriwijaya yang meninggalkan beberapa bukti sejarah, satu-satunya info tt luas Majapahit di dapat dari sebuah buku yang kita ragu apakah itu buku sejarah atau buku sastra fiksi saja.
Banyak peneliti yang dilakukan oleh orang luar atau orang Indonesia sendiri mengindikasikan beberapa hal, dan tidak ada satu indikasi yg merujuk pada luas Majapahit yg meliputi seluruh Nusantara.
-1. Wilayah Majapahit adalah sebatas Jawa Timur, Bali dan Madura saja. Sedangka wilayah2 yg disebut di Negarakertagama merupaka sebatas cita-cita Gajah Mada yg belum terwujud.
-2. Wilayah Majapahit meliputi Jawa bagian timur, sedang beberapa daerah/kerajaan lain yg bertetangga hanya besifat sebagai vassal (kerajaan yg membayar tribut pada kerajaan besar lain sebagai pajak perlindungan) tetapi bukan sebagai bagian dari Majapahit.
-3. Wilayah Majapajit berkisar di Jawa Timur saja, tetapi dengan armada lautnya yg kuat Majapahit memiliki daerah pengaruh yg luas seperti yg disebut di Negarakertagama. Daerah pengaruh dalam arti kerajaan2 itu mengetahui adanya Majapahit dan kemungkinan juga membayar upeti.
Kurangnya bukti2 (candi, prasasti, dll) membuat banyak peneliti sejarah bahkan meragukan bahwa majapahit merupakan kerajaan besar. Ia hanya merupakan kerajaan biasa diantara kerajaan2 lain di nusantara.
Lalu bagaimana bisa kita mengetahui bahwa Majapajit pernah meliputi seluruh Nusantara? Allahu A'lam
Quote: MAJAPAHIT DI PHILIPHINA ????
Yang ane tahu selama ini ahli sejarah Indonesia sepakat bahwa yang disebut dengan "Solot" dalam Nagarakretagama itu adalah kepulauan Sulu kini di Filipina selatan. Serta yang disebut "Udamakatraya" adalah kepulauan di utara Sulawesi-Maluku, kemungkinan besar Sangihe-Talaud. Keduanya membentuk batas paling utara pengaruh Majapahit. Peta sejarah yang dibuat mengenai jangkauan Majapahit pun hanya sampai Sulu, tidak mencapai Luzon. Tetapi yang menarik justru sejarawan Filipina sendiri yang "berhasrat" memasukkan negaranya ke dalam lingkungan kekuasaan Majapahit, misalnya disebutkan "Saludung" dalam Negarakretagama adalah Selurong, Lusung, atau Luzon. Mengenai pertempuran, tidak jelas apakah pernah terjadi pertempuran besar disana (ane sendiri ragu). Pertempuran penaklukan besar yang pernah dilakukan Majapahit yang tercatat adalah di Bali dan Sumbawa, serta di Sumatera (Malayu Jambi dan Aceh).
Pada zaman kemudian kembali dilancarkan pemberantasan pemberontakan di Palembang kemudian di Tumasik (Singapura). Kemungkinan sering kali armada Majapahit menaklukannya tanpa pertempuran. Mereka datang, sedikit mengintimidasi penguasa lokal, menempatkan semacam kantor perwakilan dagang, dan mewajibkan mereka mengirimkan uperti tahunan setiap tahunnya pada bulan Caitra. Selebihnya penguasa lokal itu menikmati otonomi luas
Quote: Sekedar teori beberapa peneliti ini merupakan proyek pemerintah yg sejak soekarno sudah sangat jawa sentris (ingat kata gie -setidaknya dalam film- soekarno menganggap dirinya sebagai raja jawa). seharusnya yang lebih tepat disebut sebagai pemersatu Nusantara adalah Sriwijaya. Walaupun Sriwijaya tidak sampai menguasai daerah timur Nusantara tapi Sriwijaya adalah satu2 kerajaan kuno Nusantara yang pernah berkuasa atas sebagiann besar Nusantara
Bodah artikel anda plin plan kau bilang majapahit sebas jawa timur bali sumbawa tapi anda juga mempercayai majapahit pernah menyerang aceh jambi sumatra singapur pusing pala berby
Saya orang jawa timur saya mengakui kerajaan sriwijaya itu besar tapi kekuasaanya tak sampai kejawa timur itu di buktikan oleh prasasti anjuk ladang
Mencla mencle artikelmu
Posting Komentar