Mengenal Oli Pada Mesin Kendaraan

Posted by BLOG DOLAN JOGJA (baca: MAEN DI JOGJA)

MINYAK PELUMAS / OLI
Quote:

Minyak pelumas mesin atau yang lebih dikenal oli mesin memang banyak ragam dan macamnya. Bergantung jenis penggunaan mesin itu sendiri yang membutuhkan oli yang tepat untuk menambah atau mengawetkan usia pakai (life time) mesin.
Sekarang TS mau coba bahas fungsi, jenis dan kegunaan oli.


Fungsi Oli
Quote:

  • Sebagai pelumas mesin (lubricating)
    meminimalisasi gesekan-gesekan antar logam (komponen mesin) sehingga gerakan mesin menjadi halus/ sedikit hambatan, oli juga akan mencegah gesekan yang terlalu kasar antar komponen mesin yang bisa merusak bagian-bagian mesin.
    Sebagai pendingin mesin
    Oli akan mengalir pada permukaan komponen-komponen dalam mesin untuk selanjutnya membawa panas tersebut ke penampungan oli untuk selanjutnya panas akan dibuang bersama udara yang mengaliri tempat penampungan oli. Sebagai pendingin oli sangat berperan besar dalam menjaga komponen mobil & motor dalam performa yang baik, panas yang terlalu tinggi (over heat) akan merusak komponen-komponen dalam mesin yang secara kimiawi dapat merusak ikatan logam dan secara fisikawi dapat menyebabkan pemuaian pada komponen mesin.
  • Sebagai pelindung mesin
    oli juga melindungi mesin dari korosi (karat), fungsi oli di sini mencegah reaksi oksidasi pada komponen-komponen mesin dan menghilangkan reaksi kimiawi logam dengan panas saat pembakaran yang bisa menyebabkan korosi komponen.
  • Sebagai pembersih
    kotoran dapat masuk melalui sela-sela ring dan terjadi sisa pembakaran mesin yang menghasilkan kerak, kerak atau kotoran tersebut akan dilarutkan oleh oli (pelarut kotoran) atau bercampur dengan oli yang selanjutnya akan dibuang bersama oli saat pergantian oli mesin.



Kekentalan/ Viskositas Oli
Quote:

Kekentalan oli berkaitan dengan kemampuan bekerja oli pada suhu yang ekstrim, oli yang baik adalah oli yang mempunyai kekentalan stabil/ memiliki daya tahan terhadap suhu rendah (dingin) dan suhu tinggi (panas), kemampuan ini akan sangat mendukung ke 4 fungsi oli di atas.

SAE
SAE ( Society of Automotive Engineer) adalah lembaga standarisasi seperti ISO, DIN atau JIS, yang mengkhususkan diri di bidang otomotif.

Viscosity

Viskositi adalah kemampuan laju liquid dalam hal ini mungkin Oli Pelumas. untuk Oli Pelumas Otomotif kita kenal dengan lube oil grade, yang kemudian oleh SAE di uji pada temp tertentu shingga kita mengenal oli multi grade 10W40, 20W50 dsb serta oli mono grade seperti SAE 20, 40 dsb

Ini berbeda dengan pengujian Oli Pelumas Industri. pengujian dilakukan oleh ISO, shingga kita mengenal istilah lubrcant ISO VG 32, 46, 100, 680, 100, dsb. Dimana ISO melakukan standar pengujian pada 40 deg C dan 100 deg C.. atau mungkin untuk applikasi gear oil digunakan standar AGMA atau SAE gear viscosity.

Hal2 yg perlu difahami ttg kekentalan/SAE oli mesin:

1. Kekentalan/SAE suatu oli mesin bukanlah ukuran mutu suatu oli. SAE hanyalah sebagai pembeda atau kelas2 suatu oli mesin berdasarkan tingkat sifat kekentalannya .
2. SAE rendah (encer) tidak identik dengan mutu yg lebih baik dibandingkan yg kental.
3. Makna sesungguhnya dari kode SAE bukanlah sekedar encer atau kental, tetapi lebih berkaitan pada kemampuan oli tsb. beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi.
4. Tingkat kekentalan suatu oli mesin mengacu pada lembaga SAE berdasarkan table SAE J 300 th 1999.
Ada sekitar 30 jenis kekentalan SAE yg dikenal selama ini, diantaranya seperti SAE SAE 40, SAE 10w, SAE 20w50, SAE 15w50, SAE 10w40, SAE 15w40 dst.
Angka di belakang huruf SAE inilah yang menunjukkan tingkat kekentalannya ( viskositas) . Contohnya, kode SAE 50 menunjukkan oli tersebut mempunyai tingkat kekentalan 50 menurut standar SAE. Semakin tinggi angkanya, semakin kental pelumas tersebut.
5. Untuk SAE 10W40 , Kode ini menandakan pelumas mempunyai kekentalan yang dapat berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 merupakan singkatan kata winter ( musim dingin) . Maksudnya, pelumas mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 50 ketika udara panas.
6. Oli yg paling umum dipakai di negara bersalju adalah SAE 10W30 dan 5w30. Apapun jenis mobilnya. Disini faktor pertimbangnnya murni kondisi/suhu di negara tsb. Kalau memakai oli mis.20w50 , kendala utamanya adalah jenis oli tsb. bisa membeku pada kondisi dingin/salju di negara tsb. Utk Di Indonesia, sejatinya, enurut lembaga API berapapun kode SAE bisa dipakai tanpa mesti khawatir bermasalah dimesin.. Dan lebih utama adalah SAE 20w50,10w40. Namun utk ”performa/kinerja” mesin2 modern, oli2 lebih encer menjadi layak dipertimbangkan.
7. ·Pada umumnya oli kental + adtif friksi n anti aus yg bagus, lebih memiliki sifat perlindungan yg lebih baik pd mesin dibandingkan yg encer. Kalau Cuma kental aja tapi aditif nya jelek ga berpengruh. Oli encer lbih mendukung pada performa dan irit bensin, namun kekurangannya relatif kurang baik pada perlindungan mesin. Dan cenderung memperpendek usia mesin.
8. Keketalan/SAE bukanlah satu2nya hal yg mendukung kinerja dan perawatan mesin. Kandungan aditif pada oli lebih menentukan baik tidaknya perawatan mesin.


Jenis Oli
Quote:

Oli Mineral

Oli mineral terbuat dari oli dasar (base oil) yang diambil dari Penyulingan minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan dan ditambah dengan zat - zat aditif untuk meningkatkan kemampuan dan fungsinya. Beberapa pakar mesin memberikan saran agar jika telah biasa menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun maka jangan langsung menggantinya dengan oli sintetis dikarenakan oli sintetis umumnya mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian mesin.

Oli Sintetis

Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester (bukan bahan baju polyester), yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga menghasilkan acid (asam). Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.

Oli synthetic biasanya disarankan untuk mesin2 berteknologi terbaru (turbo, supercharger, dohc, dsbnya) juga yang membutuhkan pelumasan yang lebih baik (racing) dimana celah antar part atau logam lebih kecil/sempit/presisi dimana hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna.
Oli synthetic tidak disarankan untuk mesin yang berteknologi lama dimana celah antar part biasanya sangat besar/ renggang sehingga bila menggunakan oli synthetic biasanya menjadi lebih boros karena oli ikut masuk keruang pembakaran dan ikut terbakar sehingga oli cepat habis dan knalpot agak ngebul.

beberapa keunggulan oli synthetic dibandingkan oli mineral :
Quote:
· Lebih stabil pada temperatur tinggi
· Mengontrol/Mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin
· Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin
· Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin
· Tahan terhadapan perubahan/oksidasi sehingga lebih tahan lama sehingga lebih ekonomis dan efisien
· Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin
· Mengandung detergen yang lebih baik untuk membersihkan mesin dari kerak


Motor tahun muda disarankan menggunakan Oli API SG keatas misal
API SH/SJ atau SL. SAE bisa 20W-50 atau 10W-40. Usahakan yang Semi Sintetik karena lebih licin sehingga bisa masuk kecelah-celah metal mesin yang sempit dan tahan oksidasi sehingga kualitas oli tidak gampang rusak dan mesin jadi lebih bersih dan tentunya tarikan jadi lebih mantap.

Related Post



Posting Komentar