Penyiksaan
Tak bisa dimungkiri bahwa selama berpacaran pasti ada banyak kenangan
manis yang membekas di ingatan. Sungguh menyiksa rasanya, jika tiba-tiba
Kamu "nongkrong" bersamanya sebagai teman, lalu tiba-tiba ia melakukan
sesuatu yang romantis atau membangkitkan ingatan pada kenangan masa
lalu.
Mungkin saja saat itu Kamu ingin memeluk atau bahkan mencubitnya mesra.
Eits... ingat, dia sekarang bukan lagi pacar Kamu, jadi Kamu tak bisa
lagi melakukan hal itu. Ini pasti sangat menyiksa kan?
Harapan palsu (PHP)
Akui saja, beberapa perbuatannya (yang mungkin saja dilakukannya karena
Kamu sudah dianggap teman) pasti ada yang membuat Kamu jadi ge-er, dan
seolah memberi harapan untuk balikan. Padahal maksudnya tidak seperti
itu. Hati-hati, Kamu justru makin sakit hati karena harapan palsu ini.
Jika tidak untuk Kamu, maka mungkin saja Kamu yang melakukan hal tersebut untuk si dia.
Kamu tidak bisa kembali ke masa lalu
Ketika pacaran, secara tak langsung Kamu dan pasangan sudah saling tahu satu sama lain. Baik sifat baik atau sifat buruknya.
Sekalipun sudah putus, bukan berarti mereka akan lupa akan hal ini. Bisa
jadi ketika sedang hangout bersama teman-teman, Kamu justru
dipermalukan karena si dia keceplosan menceritakan kejelekan Kamu.
Kamu tidak benar-benar jujur ingin mantan bersama orang lain
Entah karena alasan apa pun, jujur saja kalau ada bagian dalam hati Kamu
yang tidak menginginkan si mantan bisa mendapatkan pengganti Kamu.
Walaupun di mulut Kamu mengungkapkan hal yang sebaliknya untuk dia.
Dari sini sudah terlihat bahwa tidak ada jalinan pertemanan yang tulus.
Karena, teman sejati adalah teman yang ingin melihat temannya bahagia.
Tidak bisa curhat pribadi
Selama pacaran, pasti Kamu sering curhat tentang semua masalah pribadi
Kamu. Tetapi setelah putus, pasti ada rasa canggung yang muncul ketika
Kamu mau curhat. Padahal seharusnya, teman bisa jadi teman curhat yang
menenangkan hati, bukan bikin canggung.
Kamu mau datang ke pernikahannya?
Mungkin saat ini, Kamu bersedia jadi temannya. Namun pikirkan, apa Kamu
mau datang ke pesta pernikahannya nanti? Apalagi Kamu sendiri dalam
keadaan jomblo? Kalau benar-benar jadi teman yang tulus seharusnya tidak
keberatan dengan hal ini.
Suasananya jadi canggung untuk sahabat Kamu berdua
Mereka tahu Kamu sempat berkencan, tapi mereka juga tahu kalau Kamu
sudah putus. Nah lho, apa yang harus mereka lakukan kalau sedang bersama
Kamu berdua? Mendorong Kamu untuk kembali bersama, padahal tahu bahwa
Kamu atau dia sudah punya kekasih baru?
Membangkitkan memori
Selama bersama, pasti ada banyak julukan, atau cKamuan yang biasa
dilontarkan. Nah, ketika sedang hangout bareng, mungkin saja ada yang
keceplosan untuk memanggil nama kesayangan sewaktu pacaran. Mau tak mau
ada kerinduan dan kenangan manis yang mulai muncul sekalipun Kamu berdua
sudah putus. Aduh, ini membingungkan.
Lebih sulit menemukan cinta baru
Tak cuma hati Kamu saja yang akan sakit jika terlalu sering jalan dan
memendam perasaan kepada si mantan. Coba pikirkan, bagaimana perasaan
orang yang mungkin saja sedang menyukai dan berusaha mendekati Kamu.
Bisa-bisa, pria baru ini justru akan mundur teratur karena menganggap
Kamu masih punya pacar atau masih mencintai mantan kekasih.
Semakin sakit hati
Putus cinta pasti sangat menyakitkan. Lalu kenapa tidak menghabiskan
waktu dan energi Kamu bersama dengan orang yang bisa membuat Kamu merasa
senang, dan bukan orang yang menyakiti Kamu?
Home » Rehat Sejenak » 10 Alasan Tak Perlu Berteman dengan Mantan
10 Alasan Tak Perlu Berteman dengan Mantan
Posted by BLOG DOLAN JOGJA (baca: MAEN DI JOGJA)
Posting Komentar